Wednesday, May 30, 2007

Ada Apa Dengan LA :

Tadarus Puisi Ketujuh

Dengan mengambil tempat di “sektor barat” yakni di kediaman kawan Tri Wahyuni (Utik) di Kebonrejo Temon, TP yang menjadi tradisi rutin Komunitas Lumbung Aksara memasuki edisi ketujuh. Kali ini dihadiri oleh 20 orang. Seperti biasa, TP diawali dengan tradisi tahlilan lebih kurang 5 menit, lalu dilanjutkan dengan apresiasi puisi oleh semua yang hadir tak terkecuali penulis yang tulisannya dimuat di LONTAR edisi lima. Yang agak beda, TP kali ini dihadiri oleh penyair senior Kulonprogo yakni Papi Sadewa atau Drs. Pribadi dan mas Nur Widodo. Acara berlangsung meriah dengan hadirnya mereka berdua. Sharing/bagi pengalaman kepada yang lain menjadi tak terelakkan di acara ini. Rencananya untuk TP depan (ke-8), akan diselenggarakan hari Minggu, 27 Mei 2007 berkenaan dengan ulang tahun Komunitas Lumbung Aksara yang pertama sekaligus peringatan satu tahun Gempa Jogja. Berita ini sekaligus undangan. Konfirmasi waktu dan tempat, menyusul. (Q-t)


58 Tahun Chairil Anwar di LA

“Mengenang Chairil Anwar “ begitu kira-kira tema diskusi sastra yang baru-baru ini diadakan Komunitas Lumbung Aksara. Diskusi yang bertempat di Texaz Café Wates dan sengaja tidak menghadirkan narasumber yang berkompeten ini dihadiri oleh beberapa kerabat dari Lumbung Aksara sendiri. Acara di awali dengan Pembacaan Puisi Aku, Doa, Senja di Pelabuhan Kecil, Penerimaan dan lain-lain karya Sang Maestro. Meskipun cukup singkat namun terkesan begitu menggelitik. Paling tidak dari adanya pertanyaan dari beberapa yang hadir, tentang mengapa Chairil Anwar selama ini yang sering dijadikan ‘ikon’ penyair muda sehingga hari kelahirannya dijadikan sebagai Hari Puisi? Mengapa pula dalam kepenyairan musti ada istilah “angkatan” semacam angkatan ’45 juga angkatan Pujangga Baru, sementara di prosa tak ada. Andakah yang bersedia menjawabnya? (AriZur)

No comments: